Siapa yang tidak kenal WiMAX ? Teknologi wireless berkecepatan tinggi
ini sangat dinanti kedatangannya oleh penggila internet. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)
dilahirkan sebagai solusi layanan data cepat pada akses internet
nirkabel. Berbeda dengan 3G dan CDMA yang memfokuskan diri pada layanan
suara. WiMAX dapat diposisikan sebagai pelengkap teknologi internet
nirkabel yang sudah ada, yaitu HSPA (pengembangan dari 3G) dan CDMA2000
1x EV-DO (pengembangan dari CDMA).
Divergensi layanan teknologi nirkabel setidaknya akan terjadi lagi,
seperti halnya teknologi seluler berbasis suara antara GSM dan CDMA. Di
tahun-tahun mendatang dapat diprediksikan orang akan menggunakan WiMAX
untuk akses data internet nirkabel dan 3G/CDMA EV-DO untuk telepon
seluler. Kecepatan akses data WiMAX yang dapat mencapai 72 Mbps dengan
jangkauan hingga 50 km membuat teknologi ini sangat menarik untuk
diimplementasikan. Peluang bisnis WiMAX di belahan dunia yang meliputi
operator dan vendor perangkat perlahan-lahan namun pasti semakin terbuka
lebar.
Pasar WiMAX di Asia sangat besar dan potensial. Pengguna awal (early adopters)
WiMAX diprediksikan terjadi di negara-negara dengan penetrasi selular
berbasis suara besar tetapi rendah dalam penggunaan akses internet
broadband, seperti Malaysia, India, Thailand, Filipina dan Indonesia.
Rata rata di negara ini WiMAX baru diujicobakan sambil menunggu regulasi
pemerintah, model bisnis, dan kesiapan perangkat sebelum dirilis
menjadi layanan komersil.
Desas-desus WiMAX sudah lama terdengar di Indonesia. Tender operator
WiMAX akan segera di gelar pemerintah di awal-awal tahun 2009.
Persaingan antar operator diperkirakan akan seru. Di mulai dari tender
backbone besar yaitu Palapa Ring yang akan menghubungkan pulau-pulau di
Indonesia bagian Timur, kemudian pembangunan USO atau jaringan utama
telepon “pedesaan” baru kemudian WiMAX sebagai “last mile”
koneksi broadband atau akses di ujungnya. Pemerintah akan mengalokasikan
band BWA (Broadband Wireless Access) untuk frekuensi Mobile WiMAX pada
2.3 GHz dan Fixed WiMAX pada 3.3 GHz. Alokasi band Fixed WiMAX di
frekuensi ini dimaksudkan agar tidak meng-interferensi band frekuensi
3.5 GHz untuk komunikasi satelit. Sedangkan band frekuensi mayoritas
yang paling banyak dipakai di dunia untuk Mobile WiMAX adalah 2.5 GHz.
Vendor vendor perangkat WiMAX lokal sudah banyak yang unjuk gigi diantaranya, TRG WiMAX, HiMAX 231, dan pembuat chipset WiMAX yaitu XIRKA.
Diharapkan dengan tingginya kandungan lokal pada perangkat WiMAX di
Indonesia, industri telekomunikasi nasional semakin berkembang dan ikut
menurunkan ketergantungan terhadap perangkat telekomunikasi asing.
Trend WiMAX Semakin Bergulir
Munculnya laptop berkemampuan WiMAX oleh vendor vendor komputer besar
seperti Acer, Toshiba, dan Lenovo membuat trend pemakaian teknologi ini
semakin meluas. Acer misalnya, memperkenalkan 2 produk terbarunya dari
Acer Aspire dengan model 14 inch Aspire 4930-6862 dan 16 inch Aspire
6930-6771. Kedua laptop tersebut dibanderol seharga US$899 dan
dipersenjatai dengan platform Intel Centrino 2 dengan prosesor 2.0 GHz
Core 2 Duo T7350, RAM 3GB dan harddisk 320GB.
Toshiba juga memperkenalkan laptop siap WiMAX dengan nama Satellite U405-ST550W dengan model 13 inch dengan spesifikasi yang mirip dengan Acer. Sementara Lenovo memperkenalkan 4 laptop ThinkPad berkemampuan WiMAX dengan seri ThinkPad SL300, SL500, T400, and X301.
Tidak hanya laptop dengan WiMAX embedded, ponsel 3G nantinya juga akan disandingkan dengan WiMAX. Maksud dari penyatuan jaringan mobile
WiMAX yang beroperasi di frekuensi 2,5 GHz dan frekuensi 3G bertujuan
untuk menyetarakan penetrasi dan teledensitas layanan internet bergerak
di area pedesaan dan perkotaan.
Peluang Pasar WiMAX
Studi yang dilakukan oleh In-Stat menunjukkan bahwa mayoritas
konsumen lebih memilih WiMAX sebagai protokol akses data jarak jauh dari
tiga pilihan WiMAX, WiFi, dan 3G. Pasar WiMAX akan berkembang secara
intensif hingga 133 juta pengguna pada tahun 2012. Namun demikian,
sukses tidaknya WiMAX bergantung dari ketersediaan perangkat yang
kompatibel. Menurut lembaga penelitian Juniper Research, WiMAX diperkirakan akan
tumbuh signifikan setelah tahun 2010. Pasar WiMAX diperkirakan akan
sangat bergairah di seluruh dunia. Pendapatan layanan Mobile WiMAX
secara global diprediksi akan tumbuh lebih dari USD 23 miliar menjelang
2013, sebagian besar berasal dari Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea
Selatan.
Makin banyaknya laptop murah bermunculan, konsol game dan juga
handset portabel yang memungkinkan pengguna mengakses internet, diyakini
akan mendongkrak permintaan terhadap teknologi WiMAX. Di lain sisi,
kurangnya ketersediaan perangkat dan difrensiasi layanan dinilai turut
menghambat pertumbuhan WiMAX. Vendor diharapkan bisa membuat perangkat
yang kompatibel dengan WiMAX pada saat yang tepat dan dengan harga yang
pas. Sementara itu penyedia layanan WiMAX diharapkan bisa menawarkan
layanan yang beragam sehingga akan mempercepat perkembangan pasar WiMAX.
0 komentar:
Posting Komentar